Cerita rakyat ini merupakan cerita rakyat yang
berasal dari Provinsi Jambi.Di Provinsi jambi ini terkenal dengan hasil bumi
durian adalah salah satunya. Di desa di Provinsi jambi, biasanya musim durian
tiba satu atau dua tahun sekali dengan hasil yang berlimpah.
Dahulu kala sewaktu di Provinsi Jambi masih
terdiri dari raja – raja atau kerajaan. Di sana Rakyat hidup berdampingan
dengan kesejahteraan dan kedamaian berkat pemimpin yang bijaksana. Namun, di
tengah kemakmuran itu tiba – tiba ada seekor harimau besar yang menghilangkan
kedamaian di negeri tersebut. Harimau tersebut terus menerus menghabisi ternak
masyarakat di sekitar sana, dan lama kelamaan juga menyerang warga di daerah
sana.
Melihat hal ini, Raja tidak tinggal diam, dia
menyuruh seorang abdinya yang sakti untuk mengatasi masalah ini. Setelah itu
abdi raja pun mencari sang harimau dan dengan segala kemampuan yang dia punya
dikerahkannya. Tetapi apa daya abdi Raja tersebut, bukan melukai harimau
tersebut tetapi dy yang terluka parah.
Dengan kondisinya yang terluka parah, abdi Raja
ini melarikan diri dari Sang harimau untuk menyembuhkan dirinya terlebih
dahulu. Tetapi Sang harimau terus mengejar dia, di tengah pengejaran harimau
tersebut. Sampailah mereka di sebuah desa yang bernama Desa Kemingking, yang di
sana sekarang ini yang dipenuhi aroma manis dan tanahnya dipenuhi buah yang
penuh duri. Karena kelelahan untuk melarikan diri akhirnya dia bertekad untuk
melawan Sang harimau dengan segala kemampuan yang dia punyai, walaupun itu
harus mengorbankan nyawanya. Pertarungan sengit terjadi antara keduanya. Hingga
kemudian sang prajurit menyadari kehadiran buah yang permukaannya dipenuhi duri
itu. Ia kemudian menggunakan buah yang di masa kini dikenal dengan nama Durian
sebagai senjatanya. Dia terus melempari Sang harimau tersebut dengan durian
hingga harimau itu terluka parah, dan di tengah pertempuran itu Sang harimau
minta ampun karena dia menyadari bahwa ia telah kalah.
Ia pun berjanji kepada abdi raja tersebut untuk
tidak menganggu warga asalkan ia diperbolehkan untuk memakan sebagian dari buah
durian atau buah yang penuh duri yang tumbuh di tanah mereka. Karena melihat
kesungguhan sang harimau dengan iba, maka Ia pun melepaskan Sang harimau untuk
terus hidup tetapi dengan syaratnya tersebut.
Setelah itu, Abdi Raja tersebut kembali ke
kerajaannya dengan membawa kemenangan atas Sang harimau. Segala hal yang
terjadi dilaporkan kepada Sang Raja dan dengan perantaraan Sang Raja Ia
mengumumkan sumpah Sang Harimau untuk dipatuhi dan dihormati kepada seluruh
masyarakat. Sampai saat ini, masyarakat desa Kemingking terus menjaga sumpah
Sang harimau. Sehingga meskipun hutan desa Kemingking Dalam termasuk dalam
wilayah kekuasaan harimau, harimau-harimau ini tidak pernah menampakkan diri
ataupun menyerang warga. Mereka hanya muncul di waktu malam ketika musim durian
hampir usai untuk melahap buah-buah terakhir yang telah diperjanjikan untuknya.
TOKO ZENGDA TERSEDIA: ALAT BANTU SEX WANITA dan PRIA - ANEKA KONDOM BERDURI - ALAT PEMBESAR PENIS (Call/Sms 081904110616 / 085727532670 Pin.2281EDDA KLIK-->> WWW.ZENGDAFARMA.COM
BalasHapus