Di sebuah pedesaan bawah laut tinggallah Nini seekor ikan
kecil berwarna biru bersama keluarganya. Karena masih kecil Nini dilarang
ibunya untuk keluar rumah. Keseharian Nini adalah bermain-main di sekitar
rumahnya. Padahal Nini ingin sekali berenang keluar dari rumah seperti ikan
lainnya yang bebas berenang kemanapun mereka inginkan. Pada suatu hari ketika
Nini sendirian di rumah datanglah ikan-ikan kecil lainnya. Mereka sangat cantik
dan berwarna-warni, ada si kuning bergaris-garis putih, keemasan, dan biru
seperti dirinya. Nini senang sekali.
Ikan-ikan kecil itu mendatangi Nini dan mengajaknya bermain di luar rumah,
mulanya Nini keberatan sebab takut dimarahi ibunya. Namun ketiga teman Nini
terus membujuknya dan mengatakan bahwa pemandangan laut lainnya amat menarik,
mereka juga berjanji akan menjaga Nini. Setelah berfikir akhirnya Nini ikut
bersama teman-temannya bermain di luar rumah.
Nini sangat terkesan dengan pemandangan di permukaan laut, dia melihat kapal
yang besar dan ombak laut yang bergulung-gulung. Nini berenang mengitari kapal
besar tersebut, karena terlalu senang Nini lupa pada pesan ibunya agar jangan
pergi jauh. Tanpa terasa hari sudah beranjak senja, Nini yang tersadar
kebingungan karena ditinggal sendiri oleh teman-temannya. Dia tidak tahu jalan
pulang. Ketika itulah terdengar suara lembut dari arah belakang. Ternyata
dibelakang Nini ada seekor putri ikan yang cantik.
Putri ikan melihat Nini kebingungan. Dihadapan putri ikan Nini mengatakan bahwa
dirinya tersesat dan tidak tahu jalan pulang. Putri ikan yang merasa kasihan
akhirnya berjanji akan menolong Nini kembali ke rumah. Ketika itu putri ikan
selalu melihat ke arah kapal besar yang sedang berhenti. Nini merasa heran lalu
bertanya kenapa putri ikan selalu memandang ke arah kapal itu. Tiba-tiba wajah
putri ikan menjadi muram, dia lalu mengatakan bahwa dirinya dulu adalah seorang
putri yang cantik.
Putri cantik itu bernama Kanaya. Namun, karena ulah seorang nenek sihir Putri
Kanaya di sihir menjadi manusia setengah ikan. Putri Kanaya mempunyai seorang
kakak yang bernama Miruni. Miruni merasa iri dengan Putri Kanaya karena
pangeran tampan yang lebih memilih putri Kanaya dibanding Miruni. Karena rasa
iri tersebut, Miruni mencari seorang nenek sihir untuk mengubah Kanaya menjadi
manusia setengah ikan. Putri Kanaya hanya akan sembuh jika dirinya bertemu
dengan pangeran dan menikah dengannya.
Nini yang mendengar cerita itu merasa kasihan lalu berniat ingin menolong
Kanaya. Nini berenang mendekati kapal besar dan melompat ke atas kapal. Dirinya
jatuh tepat di kaki pangeran tampan yang mencintai Kanaya. Nini lalu
menjelaskan kepada pangeran bahwa dirinya adalah teman Kanaya, putri yang telah
disihir menjadi manusia setengah ikan. Nini juga menjelaskan bahwa sihir itu
akan hilang jika pangeran bersedia menikah dengan putri Kanya.
Pangeran yang mendengar penjelasan itu merasa senang karena dapat bertemu
kembali dengan Kanaya. Dia lalu membawa Nini menuruni kapal dan pindah ke
sampan kecil untuk menemui Kanaya di lautan. Nini kemudian di lepaskan ke dalam
air dan membawa pangeran bertemu dengan Kanaya. Setelah bertemu pangeran
berjanji akan menikah dengan Kanaya. Saat itulah dengan perlahan-lahan Kanaya
berubah menjadi manusia. Ekornya berubah menjadi sepasang kaki yang cantik.
Putri Kanaya tidak melupakan janjinya kepada Nini, dengan bantuan seekor ikan
teman Kanaya, Nini dibawa pulang menuju rumahnya. Putri Kanaya menikah dan
hidup di pinggir pantai bersama pangeran. Nini dan teman-temannya sering datang
mengunjungi mereka yang telah hidup bahagia.
Cerita Rakyat dari Sulawesi Tenggara tentang Nini dan Putri Ikan adalah cerita
rakyat yang menceritakan Nini seekor anak ikan yang tidak mengindahkan perintah
orang tuanya. Sedangkan Putri Ikan dikutuk oleh penyihir. Untungnya kedua ikan
itu dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar